Minggu, 27 Maret 2011

dampak negatif sampah


DAMPAK NEGATIF SAMPAH
Januari 20, 2009 oleh astriani
Sohib Muda, Sampah yang kita hasilkan ternyata berdampak negatif terhadap manusia Dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan sebagai berikut :
  1. Dampak terhadap Kesehatan
    Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah terjangkitnya penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum, penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
  2. Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
    Dampaknya akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat, bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
  3. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
  4. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
Marilah mula sekarang Sohib Muda, buanglah sampah pada tempatnya. Jangan jadikan bumi kita tercinta sebagai tong sampah yang paling besar.

http://astriani.wordpress.com/2009/01/20/dampak-negatif-sampah/

Minggu, 13 Februari 2011

foto-foto rossi

Rossi pindah ke Ducati

BRNO, Kompas.com — Valentino Rossi akhirnya menyingkap tabir masa depannya di arena MotoGP. Seusai balapan di Brno, Republik Ceko, Minggu (15/8/2010), "The Doctor" membuat pengumuman secara resmi bahwa akhir musim ini dia pindah dari Yamaha dan akan membela Ducati mulai musim 2011.
Meskipun demikian, masih ada teka-teki seputar keputusan juara dunia tujuh kali di kelas premier tersebut. Sejumlah spekulasi menyebutkan, Rossi tergiur dengan nilai kontrak yang ditawarkan Ducati sehingga dia mau meninggalkan Yamaha, yang sudah dibelanya selama tujuh tahun berturut-turut.
Namun, presiden perusahaan Gabriele del Torchio punya pandangan yang berbeda. Menurutnya, Rossi pindah ke Ducati karena memiliki hubungan yang kuat dengan manajer umum pabrikan Italia tersebut, Filippo Preziosi.
"Saya yakin bahwa alasan utama (Rossi pindah ke Ducati) adalah hubungan yang sudah terbentuk lama dengan Filippo Preziosi," ujar del Torchio. "Saya percaya, ini adalah faktor kuncinya. Ini bukan menyangkut uang."
"Tentu saja itu adalah pendapatku bahwa Valentino akan bangga menunggang dan membalap dengan motor Italia, tetapi yang paling berperan dalam hal ini adalah hubungan dengan Filippo."
Sejauh ini belum ada kejelasan kapan Rossi akan melakukan debutnya untuk menunggang motor Ducati MotoGP. Namun, del Torchio berharap, Rossi, yang sepanjang kariernya sudah menjadi juara dunia sembilan kali, bisa berpartisipasi dalam uji coba post-season, setelah balapan seri terakhir di Valencia pada November mendatang.
"Keputusan ini tidak berada di tangan kami, tetapi kami berharap Yamaha melepasnya pada akhir tahun," ujar del Torchio. "Itu adalah keputusan mereka, bukan keputusan kami. Satu hal yang pasti adalah bahwa kami telah melepas Casey Stoner. Dia akan dibebaskan untuk mengendarai motor Honda setelah balapan seri terakhir di Valencia.
"Karena itu, saya berharap mereka memberikan sesuatu kepada kami. Kami masih sedang melakukan pembicaraan, tetapi belum ada keputusan akhir."
Del Torchio menambahkan, Ducati dan Rossi sudah melakukan pembicaraan selama beberapa bulan, tetapi kesepakatan akhir baru saja terjadi. "Ini merupakan sebuah cerita panjang. Tentu saja kami sudah melakukan kontak sejak beberapa bulan lalu."
"Pada dasarnya kami memutuskan untuk bekerja sama pada bulan Juli, tetapi kontraknya baru terjadi pada beberapa hari yang lalu," ujarnya. "Keputusannya baru terjadi dan ini merupakan alasan mengapa pengumumannya dilakukan di Brno."
Jika Rossi sudah pasti menjadi skuad Ducati karena telah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun, maka siapa yang akan jadi pendampingnya untuk musim mendatang? Ducati berharap, Nicky Hayden mau menjadi tandem pebalap Italia tersebut.
"Akan ada pebalap kedua dan kami sedang dalam pembicaraan dengan Nicky Hayden. Saya yakin, kami akan mendapatkan sebuah kesepakatan dengannya, meskipun kami belum menandatangani apa pun."

rossi Dapat Gelar "comeback of the year"

KOMPAS.com - Valentino Rossi mendapat penghargaan tahunan Laureus World Sports Award untuk kategori "comeback of the year". Pebalap berusia 31 tahun asal Italia ini berhak meraihnya karena dia hanya perlu waktu satu bulan untuk kembali ke lintasan balapan MotoGP pasca-cedera patah tulang kering kaki kanan.
"The Doctor", yang pada tahun-tahun sebelumnya menyabet gelar utama "Sportsman of the Year", dinilai punya semangat yang luar biasa. Usai kecelakaan saat latihan di Mugello, yang membuatnya menderita patah tulang, juara dunia tujuh kali MotoGP itu hanya beristirahat selama 41 hari, sebelum menunggang lagi "kuda besi" Yamaha miliknya.
Untuk menyabet penghargaan tersebut, Rossi mengungguli pegolf Amerika Serikat Paula Creamer, sprinter Amerika Tyson Gay, mantan petenis putri nomor satu dunia Justine Henin, serta dua atlet putri Carlolina Kluft dan Merlene Ottey, yang masih tampil membela Slovenia di kompetisi internasional meskipun sudah berusia 50 tahun.
Acara penyerahan penghargaan paling bergengsi untuk para olahragawan tersebut dilaksanakan di Abu Dhabi. Untuk tahun ini, petenis Spanyol Rafael Nadal, serta pemain ski Lindsey Vonn, menjadi yang terbaik di dunia, sehingga mendapat gelar Sportsman and Sportswomen of the Year.
Sementara itu, juara dunia MotoGP Jorge Lorenzo, masih harus menunggu lagi untuk meraih gelar tersebut. Padahal, pebalap Spanyol ini tampil sangat impresif pada musim lalu dengan menyabet sembilan kemenangan dan 16 kali naik podium, dari total 18 seri balapan.

Pindah Ke Yamaha

Pada akhir musim 2003 menjelang musim 2004 Valentino Rossi membuat keputusan yang mengejutkan. Ia memutuskan hijrah dari tim yang dibelanya waktu itu yaitu tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC yang telah mengantarkan dirinya meraih juara dunia 2002 dan 2003 serta membawa Doohan merebut juara dunia 1994, 1995, 1996, 1997, 1998 juga Alex Criville menjadi juara dunia 1999. Rossi memutuskan meninggalkan tim super tersebut dan memilih bergabung bersama tim Yamaha, yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menangani Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi agar mampu menandingi motor terkuat di MotoGP saat itu, RC211V milik Honda.
Mengenai kepindahannya ini, banyak yang tak mengira dan pesimis ia akan mampu mempertahankan gelar juaranya. Salah satu pernyataan pesimis datang dari Max Biaggi, musuh bebuyutannya mengatakan, “Aku tak menyangka ia pindah ke Yamaha, tapi bagaimanapun juga akan sulit mengalahkan Honda. Bahkan Rossi sendiri kurang optimis ia mampu mempertahankan juara dunianya. “Kami membutuhkan waktu untuk tampil kompetitif, untuk menang pada musim pertama bersama Yamaha jelas sangat sulit”. Tapi ia mementahkan semua pandangan pesimis tersebut. Bahkan pada seri pertama musim 2004 di GP Welkom, Afrika Selatan ia mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor Honda, meskipun dengan perlawanan yang sangat ketat, dengan motor Yamaha, yang terakhir naik podium tahun 1992. Bahkan pada tahun 2004 dan 2005 Rossi menjadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap Yamaha pertama yang paling banyak juara dalam satu musim (Rossi juara 9 kali pada musim 2005).

Kehidupan Rossi

Hobi
Rossi mencoba untuk menjaga kehidupan pribadinya dari mata publik sebanyak mungkin, meskipun ia tidak membuat rahasia tentang kesukaannya pada klub sepak bola Italia Inter Milan. Rossi sering menonton langsung pertandingan Inter Milan dengan duduk bersama para pemain cadangan mereka. Rossi dikenal berteman dekat dengan pemain Inter Milan Marco Materazzi dan Balotelli, Bahkan sesaat setelah memenangi Grandprix Jerman 2006 Rossi merayakan dengan memakai kaos sepak bola Italia bernomor 23 milik Materazzi. Setelah Rossi memenangkan gelar Dunia yang kesembilan pada bulan Oktober 2009, Inter Milan mengucapkan selamat kepada Rossi pada website resmi mereka. Rossi juga seorang kidal.

[sunting] Hewan Peliharaan

Anjing peliharaan Rossi yang terkenal bernama Guido, bulldog Inggris yang telah sejak tahun 2000 dimilikinya. Setelah Rossi sering berkeliling dunia Guido tidak bisa tinggal di London dan tinggal bersama ibu Rossi di Tavullia. Rossi hanya bisa melihat anjing saat mengunjungi Ibunya. Guido yang gambarnya telah menjadi maskot pada jok motor dan helm Rossi, meninggal setelah GP Australia 2008, dan untuk memberi penghargaan, Rossi merancang stiker khusus bergambar Guido dengan sepasang sayap malaikat surgawi sedang mengambang di awan. Guido telah beberapa kali tampil lain pada motor Rossi. Ketika tertinggal 32 poin di kejuaraan tahun 2006, Guido berpakaian dengan setelan Inuit. Guido juga mengenakan baju tahanan selama tes pra musim.
Kematian Guido telah menarik begitu banyak perhatian seperti yang disebutkan di koran olahraga Italia yang paling bergengsi Gazzetta dello Sport. Sang Anjing bahkan membintangi Quarantasei, sebuah novel grafis yang dihasilkan oleh Milo Manara berisi fiksi tentang petualangan Valentino Rossi dan akhirnya meraih kejayaan dalam balap motor.
Sejak kematian Guido, Rossi kini memiliki dua anjing baru (satu jantan dan satu betina), anjing baru tersebut diberi nama Cesare dan Cecilia. Selama GP Misano tahun 2009, tepat setelah Rossi melakukan kesalahan di Indianapolis, kedua anjing itu mengenakan telinga keledai pada helm Valentino.

Lahir Untuk Balap

Rossi memang dilahirkan untuk menjadi pembalap, Ia tumbuh dilingkungan yang sangat mendukung kariernya. Ayahnya, Graziano Rossi adalah seorang pembalap besar dimasa ’70-an. Otomatis ia besar dilingkungan yang kental atmosfer balap. Ketika anak-anak seusianya asyik dengan mainannya, Rossi bermain dengan motor balap sungguhan di tengah paddock pembalap ternama Luca Cadalora ataupun Loris Reggiani.